Jakarta – Layanan bus antarkota antarprovinsi (AKAP) telah terjadi menjadi salah satu pilihan utama bagi sejumlah warga untuk melakukan perjalanan. Namun, pada aspek keselamatan, terdapat beberapa hal yang penting diperhatikan lalu diketahui oleh para penumpang.

Salah satu contoh paling dasar yang berkaitan dengan keselamatan adalah tata cara penumpang ketika hendak turun dari bus. Secara umum, penumpang akan diingatkan oleh kernet atau sopir untuk menggunakan kaki yang dimaksud benar ketika turun dari bus, yaitu kaki kiri .

Meskipun terkesan sepele, hal yang disebutkan berubah menjadi hal yang digunakan rutin dilaksanakan oleh semua layanan bus AKAP. Hal ini tidaklah dianggap remeh lantaran berkaitan secara langsung dengan keselamatan penumpang. Pengaplikasian kaki kiri sebagai langkah pertama ketika turun dari bus miliki alasan yang kuat terkait dengan keselamatan penumpang.

Dikutip dari akun Facebook Kementerian Perhubungan, disebutkan bahwa langkah turun dari bus menggunakan kaki kiri miliki beberapa alasan, khususnya alasan-alasan yang dimaksud berkaitan dengan keselamatan penumpang.

Pertama, dengan menggunakan kaki kiri, penumpang akan berada di dalam sisi jalan, yang digunakan merupakan sisi yang dimaksud lebih besar aman daripada sisi lainnya. Dengan demikian, penumpang dapat mengelakkan risiko terkena kendaraan lain yang mana melintas.

Kedua, dengan menggunakan kaki kiri akan memungkinkan penumpang untuk memperhatikan keadaan sekitar dengan tambahan baik. Dengan berada di sisi jalan, penumpang dapat tambahan sederhana mengamati kendaraan yang dimaksud datang dari arah belakang juga menjamin bahwa jalannya aman untuk turun.

Selain itu, dengan turun menggunakan kaki kiri, penumpang juga dapat mengelak risiko terjepit atau terdorong oleh kendaraan lain yang dimaksud mungkin saja melintas di sebelah kanan bus. Hal ini membantu mengempiskan kemungkinan kecelakaan atau cedera ketika turun dari bus.

Namun, tata cara turun dari bus menggunakan kaki kiri bukanlah satu-satunya hal yang tersebut wajib diperhatikan oleh para penumpang untuk menyimpan keselamatan mereka. Ada beberapa hal lain yang digunakan juga penting untuk diperhatikan ketika menggunakan layanan bus AKAP.

Pertama, penting untuk selalu mematuhi instruksi dan juga peringatan keras yang tersebut diberikan oleh kernet atau sopir bus. Mereka biasanya memberikan informasi vital tentang tata cara penyelenggaraan prasarana bus, prosedur keselamatan, juga peringatan serius terkait situasi jalan yang mana mungkin saja berbahaya. Mengikuti instruksi ini dapat membantu meminimalkan risiko kecelakaan selama perjalanan.

Kedua, patuhi aturan lalu peraturan yang dimaksud berlaku di dalam pada bus. Ini adalah salah satunya penyelenggaraan sabuk pengaman jikalau tersedia, larangan berdiri atau berjalan ke pada bus pada waktu pada perjalanan, juga melindungi kebersihan kemudian ketertiban ke pada bus. Kepatuhan terhadap aturan ini penting untuk melindungi keselamatan juga kenyamanan sama-sama selama perjalanan.

Ketiga, waspada terhadap lingkungan sekitar pada waktu turun dari bus. Sebelum turun, pastikan untuk memeriksa keadaan sekitar apakah ada kendaraan lain yang mana melintas. Perhatikan juga arah berikutnya lintas sebelum menyeberang jalan untuk menegaskan keamanan selama langkah-langkah turun dari bus.

Keempat, hindari penyelenggaraan perangkat elektronik atau mendengarkan musik dengan besar yang mana terlalu keras selama perjalanan. Intensitas adalah kunci di merawat keselamatan dalam jalan. Gangguan dari perangkat elektronik dapat menurunkan kewaspadaan lalu meningkatkan risiko kecelakaan.

Dengan memperhatikan tata cara yang mana benar dan juga merawat keselamatan selama perjalanan dengan bus AKAP, para penumpang dapat meminimalkan risiko terjadinya kecelakaan atau cedera yang dimaksud tidaklah diinginkan.

Keselamatan adalah hal yang mana utama, lalu berubah menjadi tanggung jawab sama-sama untuk meyakinkan bahwa setiap perjalanan dengan bus berjalan dengan lancar lalu aman bagi semua penumpang.

Demi Nyawa, Penumpang Bus Diimbau Selalu Pakai Sabuk Keselamatan

Artikel ini disadur dari Mengapa Turun dari Bus Harus Kaki Kiri Dulu?