Zoovalencia.com – Meskipun tato telah menjadi semakin umum dalam budaya saat ini sebagai simbol kreativitas dan ekspresi diri yang mendalam, penting untuk tidak mengabaikan potensi risiko kesehatan yang terkait dengan proses menato tubuh menjadi ancaman tato, meskipun di balik keindahan dan makna yang terkandung.
Sebelum memutuskan untuk memiliki tato permanen, penting untuk memahami bagaimana proses pembuatannya berlangsung.
Secara umum, pembuatan tato melibatkan penggunaan mesin genggam yang mirip dengan mesin jahit.
Proses ini tidak hanya menyebabkan perdarahan kecil, tetapi juga memberikan rasa nyeri yang dapat cukup signifikan. Banyak seniman memilih untuk tidak menggunakan anestesi lokal karena dianggap dapat mengganggu proses tato, sehingga individu yang ditato harus menanggung rasa nyeri tersebut.
Selain itu, meskipun seniman tato biasanya mengikuti protokol kebersihan yang ketat, proses pembuatannya dapat merusak integritas kulit.
Oleh karena itu, sebelum memilih untuk mendapatkan tato, bijaklah untuk melakukan riset yang matang dan mempertimbangkan secara seksama potensi dampak jangka panjangnya terhadap kesehatan dan keindahan kulit Anda. Konsultasikan dengan seniman tato yang berpengalaman dan pastikan untuk memilih studio tato yang terpercaya dan bersertifikat. Selain itu, perhatikan juga perawatan pasca-tato yang direkomendasikan untuk meminimalkan risiko komplikasi dan memastikan proses penyembuhan yang optimal.
Dengan memahami secara menyeluruh proses pembuatan tato dan risiko-risiko yang terkait, Anda dapat mengambil keputusan yang tepat dan bertanggung jawab terhadap kesehatan dan penampilan kulit Anda dalam jangka panjang.
Ancaman dari membuat tato pada kulit meliputi:
- Kemungkinan reaksi alergi Tinta tato dapat memicu reaksi alergi pada kulit, seperti rasa gatal dan ruam di area tato. Terkadang, reaksi ini dapat muncul bahkan bertahun-tahun setelah proses tato. Tinta merah cenderung lebih sering menyebabkan alergi daripada warna lainnya.
-
Infeksi kulit dapat terjadi setelah membuat tato, biasanya disebabkan oleh tinta yang terkontaminasi atau alat yang tidak disterilkan dengan baik. Studio tato yang tidak mematuhi prosedur keamanan juga meningkatkan risiko infeksi kulit.
- Masalah kulit lainnya Kadang-kadang, peradangan bisa terjadi di sekitar tinta tato, yang dikenal sebagai granuloma. Selain itu, tusukan jarum tato juga bisa mengakibatkan pembentukan keloid karena pertumbuhan jaringan parut berlebihan.
-
Jika peralatan yang digunakan mengandung sisa darah terinfeksi, ada risiko penularan penyakit melalui luka tusukan jarum pada kulit, termasuk hepatitis B dan C, serta bakteri resisten terhadap obat, yang perlu diwaspadai semua orang.
- Potensi reaksi kulit saat menjalani MRI Meskipun jarang terjadi, ada kemungkinan individu yang memiliki tato akan merasakan sensasi nyeri dan panas di area tato saat menjalani MRI (imaging resonansi magnetik). Tato kadang-kadang juga dapat mengurangi kualitas gambaran MRI.
- Potensi risiko kanker limfoma Studi terbaru menunjukkan bahwa ancaman dariĀ tato dapat meningkatkan risiko kanker limfoma hingga 12 persen, tanpa memperhatikan ukuran tatonya. Kanker limfoma adalah jenis kanker darah yang berkembang dalam sistem limfatik dan dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening.
Upayah pencegahanĀ tato
Sebelum memutuskan untuk membuat tato permanen, penting untuk mempertimbangkannya secara matang. Jika merasa ragu atau khawatir tentang kemungkinan penyesalan, lebih baik menunda keputusan tersebut. Hindari tekanan dari orang lain untuk membuat tato. Selain itu, sebaiknya menghindari membuat tato jika sedang mengonsumsi alkohol atau menggunakan zat-zat berbahaya lainnya.
Ingatlah bahwa penampilan tato dapat berubah seiring dengan perubahan berat badan.
Baca juga: Makan nasi porang untuk diet