Penguatan IHSG pada Awal Pekan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak pada perdagangan Senin (3/6/2024), didukung oleh mayoritas sektor saham yang mengalami penguatan. Berdasarkan data RTI, IHSG naik 0,94 persen ke level 7.036,19. Sementara itu, Indeks LQ45 juga mengalami peningkatan sebesar 1,93 persen ke posisi 888,28. Seluruh indeks saham acuan mencatat kenaikan.

Pergerakan IHSG

Baca juga artikel lainnya : Mengupas Perbedaan Honor of Kings dan Mobile Legends

Pada awal pekan ini, IHSG mencapai level tertinggi di 7.088,40 dan terendah di 6.993,09. Sebanyak 278 saham mengalami kenaikan, 299 saham mengalami penurunan, dan 203 saham stagnan. Total frekuensi perdagangan mencapai 952.805 kali dengan volume perdagangan sebanyak 16,6 miliar saham. Nilai transaksi harian tercatat sebesar Rp 10,8 triliun, dengan posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.206.

Sektor Saham yang Menghijau IHSG

Mayoritas sektor saham mencatat penguatan pada awal pekan ini. Sektor saham kesehatan memimpin dengan kenaikan sebesar 1,58 persen, diikuti oleh sektor saham energi yang naik 1,14 persen, sektor saham basic yang menguat 0,65 persen, dan sektor saham industri yang meningkat 0,34 persen. Selain itu, sektor saham nonsiklikal bertambah 0,88 persen, sektor saham siklikal naik 1,04 persen, dan sektor saham keuangan meningkat 0,18 persen.

Sektor Saham yang Melemah

Namun, tidak semua sektor saham mengalami penguatan. Sektor saham properti merosot 0,45 persen, sektor saham teknologi turun 0,18 persen, sektor saham infrastruktur berkurang 0,64 persen, dan sektor saham transportasi menurun 0,26 persen.

Faktor Eksternal yang Mempengaruhi IHSG

Menurut tim riset Pilarmas Investindo Sekuritas, penguatan bursa Asia didorong oleh respons positif pelaku pasar terhadap rilis indeks manufaktur. Survei lembaga swasta menunjukkan peningkatan aktivitas pabrik di Asia pada Mei 2024, berada di zona ekspansi. Indeks Manufaktur Jepang tercatat meningkat dari 49,6 menjadi 50,4, indeks manufaktur Korea Selatan naik dari 49,4 menjadi 51,6, dan indeks manufaktur China, menurut survei Caixin, meningkat dari 51,4 menjadi 51,7 pada Mei 2024, melampaui perkiraan 51,5.

Baca Juga:  Huawei Mengajukan Gugatan Terhadap MediaTek: Isu Paten

Sentimen yang Mempengaruhi IHSG

“Semua ini memberikan sinyal harapan akan pemulihan ekonomi yang berkelanjutan di berbagai negara, yang turut didukung oleh peningkatan permintaan domestik dan internasional,” demikian disampaikan oleh tim riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas.

Baca juga artikel lainnya : Kecepatan dan Keanggunan dalam Paket Terbatas V4 Supreme

Dukungan Data Ekonomi

Dukungan data yang kuat menunjukkan pemulihan di sektor manufaktur yang menopang pertumbuhan ekonomi Asia dan mengurangi dampak volatilitas pasar yang disebabkan oleh ketidakpastian kebijakan moneter Amerika Serikat (AS).

Indeks Manufaktur Indonesia

Dari dalam negeri, indeks manufaktur Indonesia tetap berada di zona ekspansi meskipun menunjukkan pertumbuhan yang melambat pada Mei 2024. PMI Manufaktur S&P Global Indonesia turun dari 52,9 pada April 2024 menjadi 52,1 pada Mei 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Mei 2024 sebesar 2,84 persen year on year (yoy), dan secara bulanan, Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,03 persen month to month (mtm).

Top Gainers dan Losers

Saham-saham yang masuk dalam daftar top gainers antara lain:

  • AGAR naik 34,85 persen
  • SURI naik 34,64 persen
  • AREA naik 25 persen
  • JGLE naik 20 persen
  • OLIV naik 20 persen

Saham-saham yang masuk dalam daftar top losers antara lain:

  • BBSI turun 24,89 persen
  • CNKO turun 20 persen
  • DADA turun 20 persen
  • CARE turun 12,79 persen
  • TMPO turun 12,64 persen

Saham Teraktif Berdasarkan Nilai dan Frekuensi

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • BBRI dengan nilai Rp 1,6 triliun
  • BBCA dengan nilai Rp 670,2 miliar
  • BMRI dengan nilai Rp 563,2 miliar
  • TPIA dengan nilai Rp 404,6 miliar
  • TLKM dengan nilai Rp 366,3 miliar

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • BBRI tercatat 54.228 kali
  • BBCA tercatat 24.450 kali
  • BMRI tercatat 14.730 kali
  • TPIA tercatat 11.473 kali
  • TLKM tercatat 16.611 kali
Baca Juga:  Akses Gratis ke Call of Duty: Modern Warfare III

Kinerja Bursa Asia

Baca juga artikel lainnya : Kunci Kesuksesan Pembangunan IKN

Bursa saham India mencapai rekor tertinggi dan memimpin kenaikan di bursa saham Asia pada Senin, 3 Juni 2024. Selain itu, data survei swasta menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur China berkembang pada laju tercepat dalam hampir dua tahun. Survei Caixin menunjukkan PMI Manufaktur China naik menjadi 51,7 pada Mei 2024 dari 51,4 pada bulan sebelumnya, laju tercepat sejak Juni 2022 dan lebih tinggi dari perkiraan 51,5.

Pergerakan Indeks di Asia

Indeks Hang Seng Hong Kong naik 1,77%. Sementara itu, CSI 300 Tiongkok daratan berakhir 0,25% lebih tinggi pada 3.588,75. Selain itu, indeks Nikkei 225 di Jepang ditutup 1,13% lebih tinggi menjadi 38.923,03, sedangkan indeks Topix yang lebih luas berakhir menguat 0,9% pada 2.798,07. Di Australia, indeks S&P/ASX 200 menambahkan 0,77% menjadi 7.761. Selanjutnya, indeks Kospi Korea Selatan naik 1,74% menjadi 2.682,52, sedangkan indeks Kosdaq yang berkapitalisasi lebih kecil naik 0,56% pada 844,72.