Gejala Gonore pada Pria: Bisa Akibatkan Testis Bengkak

zoovalencia.com Gonore, juga di kenal sebagai kencing nanah, adalah salah satu infeksi menular seksual (IMS) yang paling umum di dunia. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae dan dapat mempengaruhi pria maupun wanita. Namun, fokus artikel ini adalah gejala gonore pada pria, khususnya yang dapat menyebabkan testis bengkak. Memahami gejala dan komplikasi gonore sangat penting untuk mencegah penyebaran dan dampak serius yang bisa terjadi.

Gejala Awal Gonore pada Pria

Pertama-tama, gejala gonore pada pria biasanya muncul dalam waktu dua hingga lima hari setelah terpapar bakteri. Namun, ada juga yang baru menunjukkan gejala setelah 30 hari. Gejala awal yang paling umum adalah rasa sakit atau sensasi terbakar saat buang air kecil. Selain itu, pria yang terinfeksi juga sering mengeluarkan cairan kental berwarna kuning atau hijau dari ujung penis. Cairan ini biasanya cukup banyak dan bisa menyebabkan rasa tidak nyaman.

Baca juga artikel lainnya : Proteksi Strategi Keuangan Sesuai Prinsip Syariah

Pembengkakan pada Ujung Penis dan Testis

Selanjutnya, beberapa pria mungkin mengalami pembengkakan pada ujung penis yang di sertai dengan rasa nyeri yang tajam, terutama saat buang air kecil. Dalam beberapa kasus, testis atau skrotum juga bisa membengkak. Kondisi ini dikenal sebagai epididimitis, yaitu peradangan pada epididimis, tabung di belakang testis yang menyimpan dan membawa sperma. Epididimitis akibat gonore bisa menyebabkan nyeri hebat dan jika tidak segera diobati, bisa menyebabkan infertilitas.

Komplikasi Serius Gonore

Selain gejala fisik, gonore juga bisa menyebabkan komplikasi serius lainnya. Sebagai contoh, jika bakteri penyebab gonore menyebar ke aliran darah, kondisi ini di kenal sebagai gonore di seminata. Gonore di seminata bisa menyebabkan demam, ruam kulit, serta nyeri sendi dan otot. Kondisi ini membutuhkan penanganan medis segera untuk mencegah kerusakan permanen pada sendi dan organ lainnya.

Baca Juga:  5 Cara Ampuh Membersihkan Noda Bandel

Gejala Gonore Asimtomatik

Meskipun demikian, ada juga pria yang terinfeksi gonore tanpa menunjukkan gejala apapun. Ini di kenal sebagai gonore asimtomatik. Meskipun tidak menunjukkan gejala, pria dengan gonore asimtomatik tetap dapat menularkan bakteri ke pasangan seksual mereka. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan tes IMS secara rutin, terutama jika memiliki lebih dari satu pasangan seksual atau berhubungan seks tanpa kondom.

Gejala Diagnosa Gonore

Transisi dari gejala ke diagnosis, penting untuk di catat bahwa di agnosis gonore pada pria biasanya di lakukan melalui tes urin atau usapan dari uretra. Tes ini akan memeriksa keberadaan bakteri Neisseria gonorrhoeae. Hasil positif mengindikasikan adanya infeksi dan perlu segera di obati dengan antibiotik. Pada umumnya, antibiotik yang di resepkan adalah ceftriaxone yang di suntikkan dan azitromisin yang di minum. Kedua antibiotik ini efektif dalam membunuh bakteri penyebab gonore.

Pengobatan dan Pencegahan

Selain pengobatan dengan antibiotik, penderita gonore juga harus memberi tahu semua pasangan seksual mereka agar mereka bisa di uji dan di obati jika perlu. Ini penting untuk mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut. Selain itu, selama pengobatan, sangat di sarankan untuk tidak melakukan hubungan seksual sampai infeksi benar-benar sembuh. Hal ini untuk menghindari kemungkinan penularan kembali.

Namun, meskipun pengobatan antibiotik biasanya efektif, ada beberapa kasus di mana bakteri gonore menjadi resisten terhadap antibiotik tertentu. Resistensi antibiotik ini menjadi masalah kesehatan global yang serius dan membuat pengobatan gonore semakin sulit. Oleh karena itu, para peneliti terus bekerja untuk mengembangkan antibiotik baru dan strategi pengobatan yang lebih efektif.

Baca juga artikel lainnya : Berapa Lama Bayi Baru Bisa Tanpa ASI

Baca Juga:  Inisiatif Pengelolaan Air Berkelanjutan untuk Masa Depan

Pentingnya Pencegahan

Sementara itu, pencegahan tetap menjadi kunci dalam mengatasi penyebaran gonore. Menggunakan kondom secara konsisten dan benar selama hubungan seksual dapat mengurangi risiko tertular gonore secara signifikan. Selain itu, menjaga komunikasi yang terbuka dengan pasangan seksual dan melakukan tes IMS secara rutin juga sangat penting.

Kesimpulan

Pada kesimpulannya, gonore pada pria bisa menyebabkan berbagai gejala yang tidak nyaman dan komplikasi serius, termasuk pembengkakan testis atau epididimitis. Oleh karena itu, mengenali gejala, melakukan tes rutin, dan menerima pengobatan yang tepat adalah langkah-langkah penting dalam mencegah dan mengatasi infeksi ini. Meskipun pengobatan tersedia, pencegahan tetap menjadi langkah terbaik untuk menjaga kesehatan seksual dan mencegah penyebaran gonore.